CARAPANDANG - Badan Riset dan Inovasi Nasional(BRIN) meluncurkan Rumah Inovasi Indonesia sebagai pusat integrasi pengelolaan inovasi nasional, yang dirancang untuk menghubungkan peneliti dengan industri, investor, dan masyarakat guna mempercepat pemanfaatan hasil riset.
Kepala BRIN Arif Satria mengatakan,inisiatif ini merupakan bagian dari reformasi tata kelola inovasi nasional untuk mengatasi tantangan hilirisasi.
"Rumah Inovasi Indonesia ini menjadi tempat matchmaking antara inovator, industri, investor, dan pengguna. Jadi inovasi tidak berhenti di laboratorium," ujar Arif seperti dikutip Antaranews, Selasa (23/12/2025).
Arif menyoroti lemahnya komunikasi dan diseminasi hasil riset sebagai tantangan utama selama ini. Banyak inovasi, kata dia, belum dikenal luas oleh masyarakat dan pelaku industri.
Platform ini diharapkan mempercepat adopsi inovasi melalui interaksi dua arah yang memungkinkan pengguna langsung memberikan umpan balik kepada peneliti.
Rumah Inovasi Indonesia akan memuat berbagai komponen pengelolaan inovasi.
"Di dalamnya ada dashboard inovasi, manajemen IP, database riset, startup, sampai venture capital. Ini kita siapkan agar proses hilirisasi lebih sistematis," jelas Arif.
Platform ini juga akan didukung aplikasi digital yang memungkinkan publik mengakses informasi inovasi secara terbuka.
Pengguna dapat melihat status kesiapterapan teknologi (Technology Readiness Level/TRL), kontak peneliti, serta peluang kolaborasi.