Beranda Galeri Menengok Suasana "Malam Gutu" Jelang Tahun Baru Tibet di Burang, China

Menengok Suasana "Malam Gutu" Jelang Tahun Baru Tibet di Burang, China

Jamyang Drolma (kedua dari kiri) berpose untuk difoto bersama keluarganya di Desa Khorchak, wilayah Burang, Prefektur Ngari, Daerah Otonom Xizang, China barat daya, pada 18 Desember 2025. (Xinhua/Tenzin Nyida)

0
Xinhua

CARAPANDANG.COM, BURANG -- Dua hari sebelum Tahun Baru Tibet, masyarakat merayakan tradisi "Malam Gutu", ketika keluarga berkumpul di rumah untuk menyantap hidangan "gutu", sup tradisional yang terbuat dari tepung.

   Dalam bahasa Tibet, "Gu" berarti sembilan, yang dianggap sebagai angka keberuntungan, sedangkan "Tu" berarti "pasta". Sembilan isian berbeda seperti wol, arang, dan cabai dimasukkan ke dalam adonan, dan masing-masing isian memiliki makna tersendiri. Sementara di Burang, "Gutu" adalah semacam bubur dengan sembilan bahan, sekaligus menjadi hidangan khas di meja makan pada "Malam Gutu".

   Di Desa Khorchak, wilayah Burang, keluarga Jamyang Drolma sibuk menyiapkan perayaan Tahun Baru di rumah. Sepanci "Gutu" mengepul di atas kompor, sementara "chema", sebuah kotak kayu persegi panjang dua tingkat yang berisi jelai panggang dan gandum goreng, diletakkan sebagai bentuk doa agar panen tahun depan melimpah.

   Tahun ini, keluarga tersebut bersuka cita atas hasil panen jelai dataran tinggi dan kacang polong yang melimpah. "Hidup semakin membaik, dan perayaan Tahun Baru kami semakin meriah setiap tahunnya," kata Jamyang Drolma sambil tersenyum.  

Foto yang diabadikan pada 18 Desember 2025 ini memperlihatkan hidangan "Gutu" yang dimasak di rumah Jamyang Drolma di Desa Khorchak, wilayah Burang, Prefektur Ngari, Daerah Otonom Xizang, China barat daya. (Xinhua/Tenzin Nyida)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here