“Yang patut diapresiasi, Danantara menempatkan tata kelola, kehati-hatian, dan nilai publik sebagai fondasi utama. Ini penting agar investasi ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi benar-benar menghadirkan maslahat bagi umat,” ujarnya.
Fahira berharap langkah awal tersebut dapat menjadi fondasi bagi penguatan ekosistem haji dan umrah Indonesia secara menyeluruh, mulai dari akomodasi, transportasi, layanan pendukung, hingga peningkatan kualitas pengalaman ibadah jamaah.
Ia juga mendorong agar sinergi antara Danantara, pemerintah, dan para pemangku kepentingan haji terus diperkuat agar manfaat investasi tersebut dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat.
“Ini sejarah baru. Semoga langkah Danantara di Makkah menjadi awal transformasi besar pelayanan haji dan umrah Indonesia yang lebih mandiri, berkualitas, dan berkeadilan,” ujarnya.